Ibu.. Nada di bibirku (betapa rapuhnya hatiku saat meninggalkanmu)

Main Posts Background Image

Main Posts Background Image

Selasa, 12 April 2011

Ibu.. Nada di bibirku (betapa rapuhnya hatiku saat meninggalkanmu)

Home Sweet Home.. Ah senangnya kembali ke rumah setelah lama berada di tempat aku bertugas, tempat yg lembab, becek, ga ada ojek, aku lebih suka menamainya hutan forks, tempat yg begitu dingin sedingin pelukan edward cullen :D untuk pulang aku tidak membutuhkan banyak cincong untuk izin ke atasanku, mengingat atasanku adalah teman ngopiku selama kuliah, jadi proses pelobian berlangsung cepat dan akurat :D yang laen gak boleh iri yaa.. Hehe, hehem rencana kepulanganku hari ini adalah karna gak ada apa2 :D emang lagi rindu berat sama emak bapak, disamping beliau telfon terus mnerus menanyakan kabarku, aku pulang dianter mobil investasi dr kantor, dan memang ada mobil khusus tuk para karyawan yang mudik+soper, tidak lupa seperangkat alat mudik kupersiapkan, like headset n kopi kalengan biar perjalanan enjoy, mengingat supir di mobil selera indonesia banget, sepanjang perjalan musik yang diplay adalah dangdut koplo *beuuugh, musiknya itu lho gak rebel* :D, seperti biasa di hari aku pulang -biasanya sebulan sekali- bapak emakku selalu menyambutku dengan senyum yang terkembang seperti mentari yg hangat di penghujung senja..


Senyum itu, ibu.. Melambungkan anganku tentang sesuatu yg akan kulampahi di masa yg akan datang.. Di usiaku yang tak mungkin bisa ku lihat senyummu lagi tiap pagi siang dan malamku setiap hari, sebab aku akan segera beristirahat dari perjalanan hidupku sebagai anak yang slalu dapat kau dekap erat tubuhku, dan kau kecup keningku, menemaniku ngobrol di waktu sebelum aku terlelap dan menyelimutiku dari dinginnya malam, ya.. Hari dimana aku akan menjalani hidupku sebagai milik orang lain, engkau sendiri menyadari ibu, bahwa wanita memiliki 3 kehidupan.. Pertama, adalah ketika dilahirkan di dunia, kedua ketika menjadi seorang istri dan ketiga, ketika menjadi seorang ibu..

Dan sebentar lagi, perjalanan hidupku yang kedua akan bermula, dan ranting-rantingpun akan menampakkan bunganya, tapi ibu.. Aku akan tetap utuh menjadi milikmu.. Aku pasti kembali padamu ibu, akan ku kecup dahimu yang suci, akan kutumpahkan rinduku padamu, seperti saat ini. Dan ku hirup harum tanganmu, kubasahi pipiku dengan sejuk embun kedua telapak kakimu, akan kubasahi debu dengan air mataku, sebagai ungkapan rasa gembira karna engkau masih hidup..

Sudah tak terhitung berapa malam yang kau lewati tanpa tidur, demi aku... Agar aku bisa tertidur lelap, tak terhitung pula berapa kali kau menahan haus demi mengobati rasa hausku dengan kasih sayangmu, di waktu aku sakit, aku tidak lupa.. Air matamu menangis bagai hujan dan kedua matamu yang terus menerus terjaga, karena engkau begitu mengkhawatirkan keadaaku..

Dan pada hari kita berpisah, kala fajar menyinging, sungguh betapa kerasnya fajaritu, suatu saat di waktu itu, aku akan tau, kata-katapun tak mampu mengungkapkan sakitnya perasaanmu ketika aku tinggalkan dan kau mengucapkan perkataan yang selalu akan kuinginkan sepanjang hidupku, "kau tidak akan menemukan hati yang lebih menyayangimu dari hatiku”

Berbakti padamu adalah cita-cita hidupku. Tuhan pencipta semesta memerintahkan aku agar berbuat demikian. Kerelaanmu adalah kunci keberhasilanku. Dan cintamu adalah rahasia imanku, keikhlasan doamu untukku menghapus semua kesusahan dan kesedihankku

Cintamu ibu.. tak ada seorangpun yang menyamainya. Engkaulah detak jantungku, engkaulah cahaya di mataku, dan engkaulah nada di bibirku. Kesusahanku sirna ketika aku memandang wajahmu. Kepadamu wahai ibu aku kembali.. Beristirahatlah ibu hari ini dengan nyenyak, karna aku tau dari sepanjang perjananku kembali ke rumah engkau seperti tiada lelah menyiapkan sambutan kecil untukku. Aku mencintaimu ibu..

to my beloved mom, soundtrack 4 this story: ummi by ahmad bukhatir

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Budayakan berkomentar  ヽ(^。^)ノ

Error 404

The page you were looking for, could not be found. You may have typed the address incorrectly or you may have used an outdated link.

Go to Homepage