Ayah, Ibu... Cintai aku sepenuh hatimu...

Main Posts Background Image

Main Posts Background Image

Selasa, 22 November 2011

Ayah, Ibu... Cintai aku sepenuh hatimu...

Ada sebuah kisah yang aku sendiri kurang tau kesahihan dari cerita itu, apakah cerita itu benar-benar nyata ada pada zaman nabi, ataukah hanya dongeng saja, terlepas dari itu, kisah ini syarat hikmah.. Tentang seorang anak yang bernama alkomah yang 'dituduh' durhaka pada orang tuuanya, hingga ketika dia menghadapi sakaratul maut dia mengalami koma atau dalam bahasa jawanya angel olehe mati atau gak mati-mati, mungkin bahasa inggrisnya die hard 4, lalu diutuslah seseorang oleh kanjeng nabi untuk membawa ibunya dihadapan alkomah agar ia bisa minta maaf kemudian anak durhaka ini meninggal dengan tenang sebab membawa rido ibunya,
Kisah lain yang juga masih banyak perdebatan tentang kebenarannya, dan yang pasti hampir seluruh rakyat indonesia dari sabang sampai merauke ketahui, tentang malinkundang.. Tidak perlu panjang dan lebar, karna panjang kali lebar sama dengan luas, malin kundang mendapat judge anak durhaka karena dia tidak mengakui nasabnya dari seorang ibu yang termasuk golongan dhuafa', naudzubillah semoga kita bukanlah min jumlati malin kundangi..

Sebuah kisah apik lagi, tentang pengakuan dosa seorang anak kepada ibunya, seorang anak ini juga merupakan seorang suami yang istrinya sedang mengalami masa kritis di rumah sakit, karna kehamilannya di ambang kematian meninggalnya jabang bayi, si anak ini meminta maaf pada ibunya karena masa kecilnya dulu pernah mencuri uang ibunya untuk membayar uang spp, dan kebetulan waktu itu si ibu bersumpah serapah tidak akan rido dunia akhirat pada yang mencuri uangnya, masa kritis sang istri terlewati dan bayi juga ibunya selamat setelah ibunya memberikan maaf pada si anak...

Ah, kalau mendengar kisah2 ini dan mungkin masih banyak kisah yang lainnya, sangat kentara sekali peran penting orang tua terutama ibu dalam kehidupan seorang anak, agama apapun pasti memerintahkan pemeluknya untuk menghormati orang tua, di dalam islam perintah berterima kasih pada orang tua diposisikan nomer dua setelah Tuhan (anisy kur liy wa liwalidaika ilayyal mashir)..

Tapi dunia makin lama makin terbalik, padahal bentuk dunia adalah bulat, paling tidak menggelinding dari posisi awal..

Beberapa tahun yang lalu sempat menggemparkan publik, seorang ibu membunuh anaknya sendiri dengan racun, alasannya tidak mampu lagi membiayai sekolah anak (ckckck.. Walaa taqtuluu awlaadakum min imlaaq, nahnu narzuqukum wa iyyahum).. Dan anehnya, kelakuan biadab itu malah menjadi trend di kalangan ibu-ibu kejam lainnya.. Lalu muncullah berita dengan kasus yang sama..

Pernah suatu ketika aku berjalan di kawasan yang cukup kumuh, seperti jauh dari peradaban, seorang anak meminta 'sesuatu' pada ibunya, seketika itu pula ibunya langsung mengeluarkan pisau dapur yang tadinya dipakai untuk memasak, dan memaki-maki anaknya, seolah ibu itu berubah menjadi monster, anaknya ketakutan dan menjerit minta ampun.. Kasihan anak itu malah mendapat 'sesuatu' banget..

Di pesantren itu, aku sering mendapati santri-santri yang curhat kepadaku bahwa orang tuanya sering melakukan kekerasan, kutanya balik padanya "pasti punya alasan kan? Pasti kamu bandel yaaa??!", dengan nada bercanda tentunya,, kulontarkan pertanyaan tersebut untuk mengajari mereka tentang muhasabah atau koreksi diri sendiri dan supaya mereka tidak menjadi pribadi yang dramatis dan suka menyalahkan orang lain, tapi tetap serius..

Tak jarang dan mungkin sering kita temui orang tua yang berlaku kasar kepada anak-anaknya, baik itu kekerasan fisik ataupun kekerasan mental, jika itu kekerasan fisik, maka akan berpengaruh pada bekas luka di fisiknya juga bekas luka di hatinya, dan jika itu kekerasan mental (tidak diperhatikan, sedikit-sedikit bersumpah serapah, menghina anak, membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain) akan menimbulkan krisis kepercayaan dan bahkan 'benci' pada orang tuanya, bersosial dengan sangat buruk (orang tua adalah madrasah), dan untuk ukuran bocah yang masih polos bisa saja dia berprasangka "apa mereka orang tua kandungku?",,

Memperhatikan hal ini, apa yang bisa kita simpulkan? Menganggap mereka orang kejam? Mana mungkin? Orang tua adalah titisan suci Tuhan yang membawa amanat untuk menjaga kita, seburuk apapun mereka kita harus mengalah, mengingat tidak mudah menjadi orang tua.. Kita tidak akan pernah bisa menebak hati orang tua sebelum kita menjadi orang tua, benar sekali doa orang tua itu sangat manjur, meskipun itu doa yang buruk, tapi yang perlu diingat adalah.. Doa seorang anak yang saleh salihah yang mendoakan kebaikan untuk orang tua merupakan sodaqoh yang tak pernah terputus sampai kapanpun (tingkatannya lebih tinggi dari pada manjur atau mustajabah.. :D Hehehe), tidak ada istilah orang tua durhaka pada anak, karna.. "orang tua tidak pernah 'berdosa' pada anak-anaknya, orang tua hanya 'bersalah' pada anak-anaknya"

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Budayakan berkomentar  ヽ(^。^)ノ

Error 404

The page you were looking for, could not be found. You may have typed the address incorrectly or you may have used an outdated link.

Go to Homepage