Aku tak pernah menuntut agar Tuhan memaafkan dosa terindah kita.. Karena aku tau, Tuhan lebih memahami tentang hati.. Pun aku tak pernah menuntutmu tentang kesalahan cinta kita, karna rasa-rasanya cintaku kepadamu mengalahkan cintaku pada Tuhanku, dan seandainya jika cinta ini adalah kesalahan, maka aku lebih memilih untuk tidak pernah menjadi benar, atau mungkin kau punya persepsi lain tentang cinta kita? Begini... Masalahnya, aku terlanjur dan terlalu mencintaimu, lalu kusebutlah namanya "dosa terindah".. Baiklah, apapun namanya.. Aku sedang dirundung cinta (gila)..
Tuhan...
Dimanapun wujudmu, aku tau Engkau bersamaku, dan aku tidak pernah lupa, bahwa di tiap denyutku senantiasa menyebut namaMu, otakkupun tak pernah berhenti memikirkanMu.. Engkau yang sungguh penuh kasih telah mengetahui dan menjadikan diri kami terlena, atas nama cinta...
Keringnya kalbu rupanya telah membendung di kelopak mata, dan seperti langit yang lama menyimpan air, maka tumpah ruahlah ia... Kepada siapa aku harus mengadukan rasaku? Mungkin telah cukup tentang pilunya hati, dan tintaku sudah lekas habis merangkai huruf-huruf kesedihan... Aku semakin menikmati suguhan secangkir kopi pahitMu, sudah kureguk dalam.. Sampai kapankah ujian kan menderaku? Siapa lagi wakil-wakilMu yang kau utus untuk menjadikan cuba bagiku? Ah.. Gustiku, segera halalkan kami... Aku sudah totaliti dalam memilih...
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Budayakan berkomentar ヽ(^。^)ノ