Tertipu oleh Tuhan

Main Posts Background Image

Main Posts Background Image

Senin, 08 April 2013

Tertipu oleh Tuhan

gambar dari sini
”Lupakan saja Tuhan. Buka saja kerudungmu. Tidakkah kau tahu engkau lebih cantik tidak berkerudung. Mereka pandai berceloteh haram. Kebanyakan mereka para lelaki yang tidak tahu siapa mahluk wanita. Ini adalah budaya Arab. Kita punya budaya sendiri, kamu bisa memakai hiasan dari suku di Indonesia. Pernakah kamu merasakan kita ini wanita tak ubahnya sepatu kulit pria, mengkilap atau tidak yang penting bisa dipakai. Bagian warisan saya lebih sedikit dari saudara laki-laki. Saya kemarin sempat mau pindah agama gara-gara setelah make-up habis wajah saya eh suami minta jamaah salat. Inginnya aku mengikuti Rudolf Hitler yang tidak bertanggung jawab kepada siapapun sehingga dia hidup dengan keberanian.”

”Sudahlah Yuk, pikirkan hal yang lain saja. Kita hidup juga butuh kedamaian dan ketertiban, tentunya dengan beragama.”

”Nah itu. Pemikiran yang seperti itu yang oalah apa namanya itu? Kamu pernah tahu kenapa ada agama. Agama itu lahir gara-gara alasanmu tadi. Perasaan bersalah dan ingin kedamaiaan, perasaan itu menciptakan rasa bersalah dan akhirnya menciptakan Tuhan dengan berbagai bentuk, Tuhan digambarkan Pemaaf bagi yang bersalah, dan Yang Maha Kuat bagi yang selalu tertindas oleh sesamanya. Mungkin itulah pertanyaan saya kerap muncul. Wanita lebih banyak peraturan dan larangan. Apa memang dulu yang menciptakan agama adalah laki-laki?”

”Ssst tidak baik bicara seperti itu Yu, apalagi Mbak Yu sedang hamil tua. Kasihan bayinya nanti. Pria dan wanita sama peraturannya. Tuhanlah yang paling tahu ciptaannya sendiri. Yah seperti bumi tetap dalam orbitnya, tak mungkin kita dan alam ada serba kebetulan.”

”Lho yo ngono iku kalau kamu beragama, ucapanmu kadang tidak rasional, kebanyakan hal gaibnya. Kita hidup di alam nyata, jadi semua harus realitis dong, tidak harus ada hijab/penutup. Tenanglah tidak akan ada apa-apa dengan kandunganku. Kandunganku adalah hasil proses alamiah manusia yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Jangan kaitkan dengan yang metafisik. Bagaimana ‘yang tidak bisa dilihat’ menampakkan hasilnya yang nampak. Lucu!”

”Mbak Yu bicara nglantur dan hanya mengambil sebuah kesimpulan tanpa melihat proses. Mirip aliran-aliran Islam baru yang mengambil secara tekstual al-Quran tanpa dukungan hadis dan sejarah.”

”E..e..e.. saya lain”

”Ha... ha... Mbak yu takut dikatakan sesat ya. Tenang Yuk di negara kita yang sesat yang sudah punya ribuan massa baru divonis sesat. Mereka yang sesat adalah kelas nasional. Undang-Undangnya juga bilang “yang meresahkan”, Mbak Yu kan tidak meresahkan siapapun.”

”Lho bicara apa kamu. Ini nasehat kok malah dikaitkan dengan sesat dan menyesatkan. Aku mau ke dokter, katanya satu bulan lagi kamu sudah pasti punya keponakan. Sudah! memang dari dulu akal dan dogma tidak akan bisa disatukan. Mau titip apa Dik?”

” Tidak usah Yu, aku titip Mbak sama Allah saja”

”Oooh Arek iki!”

Hampir mendekati pintu keluar, perutnya Mbak Yu bermasalah, darah mengucur deras membasahi pakaian minimnya.”Dokter sialan! Keparat”
 
”Tahan Yuk, bayinya mau keluar. Dokter juga makhluk Yuk, prediksi ilmiahnya kadang keliru. Tapi Allah tidak pernah keliru membuat bayi ini keluar dari jalan yang benar tidak keluar dari lubang telinga Mbak Yu. Bayangkan Yu kalau itu terjadi... ini hanya contoh kecil”
 
”Oek..oek..” tangis bayi setelah melalui proses persalinan mendadak. Mbak Yu merenung tak dirasa sakitnya. 

”Kenapa tidak terpikirkan oleh aku, siapa yang meletakkan jantungnya sehingga dada bayiku berdetak, dan siapa yang mengajarinya menangis. Ya Allah! dari sperma suamiku yang tak terbentuk, Engkau buat mahakarya yang begitu indah, tersusun kesatuan organ dengan fungsi berbeda. Ya Allah izinkanlah aku mengenalmu lebih jauh, karena aku tahu Engkau dari “katanya” bukan dari perenungan alam yang Engkau katakan sebagai al-Ayah”

----------------

Cerpen favoritku, oleh Fahrur Rozy, dalam Berkencan dengan Tuhan, buku yang berisi antologi cerpen ini sempat ku review disini :h:

112 komentar

  1. pernah juga berpikir tentang wanita berjilbab bahwasanya jilbab adalah budaya arabian, saya sempat sangsi karena dalam Alqur'an sudah jelas wanita harus menutup aurot dan aurot itu ada dalam tutupan jilbab, kini pandanganku sudah bulat dan yakin kalau cara menutup aurot itu ya berjilbab.
    Allah Haq

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada bberapa ulama yang berbeda pandangan tentang jilbab.. ada yang menganggap ideal moral dari hijab adalah pakaian yang sopan, namun tidak sedikit yang memaknainya secara tekstual.. :)

      Hapus
    2. semua tergantung dari niat ya mbak ?
      niatnya tekstual hanya dapat kulitnya aja, kalau niatnya lillahi ta'ala untuk menutup jalan syaiton insya Allah selamat, apa seperti itu mbak uswah

      Hapus
    3. kalo saya sekarang masih dangkal ya memaknainya. jadi yang penting ketutup, udah bagus. belum sampai ke level temen2 yang sudah memahami esensi hijab yang benar.

      Hapus
    4. kalo aku lebih menjauhi makna tekstualnya mas, berjilbab itu tidak wajib.. ideal moralnya adalah yang penting tertutup dan sopan, karena kita tinggal di indonesia yang budayanya berbeda :)

      Hapus
    5. kalau saya kan cuma taunya tekstual aja, istri saya kebetulan juga jilbaban juga ketutup semua moral dan ucapannya. semoga termasuk orang yang selamaat.

      Hapus
  2. Itulah Yuk,aku saja sementara ini merasa agama hanya keturunan (pemberian) dari ortu atau nenek moyang.
    Bila kita mau berpikir dan merenung, ternyata alampun bisa berbicara untuk menentukan Haq-NYA.
    Nice share,thanks telah berbagi,salam!

    BalasHapus
    Balasan
    1. cinta deras telah kembali :D kemana ajaaa ini bang raihan...

      sepakat bang, itu yang ingin disampaikan dalam cerpen ini :)

      Hapus
  3. waktu aku masih kecil aku sering bertanya-tanya, kenapa sih kita ini hidup di dunia? kenapa Allah menciptakan manusia untuk beribadah namun pada kenyataannya yg aku liat banyak yg ga menjalankan perintah Allah? Enaknya jadi batu aja kali yaaa? biar nanti kalau diazab aku ga merasa sakit, tapi batu kan bisa pecah. dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan kenapa? yg ada aku mumed sendiri, hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayyidina Abu Bakarpun pernah merasa seperti itu, aku ingin menjadi rerumputan, aku ingin menjadi pohon, lalu Abu Bakarpun ditegur "syukurilah takdir yang ada pada dirimu", nah ini Abu Bakar yang Kholifah dan sahabat Nabi yang dijamin masuk surga, apa lagi kita2 yang masih calon penghuni surga, hahaa..

      Nabi solat sampai kakinya bengkak, padahal sudah dijamnin masuk surga, jawaban Nabi "aku hanya ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur"

      Hapus
  4. Sumpah keren banget, jadi penasaran mau baca bukunya... di gramed adakah?

    Sekeliling kita itu penuh keragaman, mulai dari penampilan, sikap, sifat sampai pada pemikiran. Dan dari berbagai macam pemikiran yang membuat saya mengelus dada adalah adalah materialis. Mempertanyakan aturan-aturan Tuhan dan bahkan menentang keberadaan-Nya. Untuk menunjuki mereka percuma berdalil, karena yang cocok bagi mereka adalah logika

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo mau pesen bisa aku hubungkan orangnya mbak,, hehee.. harganya murah meriah cuma 20rb :D tapi isinya hemmm..

      Hapus
  5. saya numpang baca+komen dulu ya..hehehe
    kenapa bisa tertipu oleh tuhan ya? emangnya tuhan tukang tipu?

    *clung pulang dulu

    BalasHapus
  6. Siapakah yang mampu menciptakan semut rasa pedas,padahal semut selalu bermain dengan gula,kecuali Alloh Swt.
    Postingan yang sangat dalam dan bermanfaat.
    Makasih sudah berbagi.

    BalasHapus
  7. Asik postingannya...bagi yg ndak mengerti pasti bilang Tuhan nyleneh,tukang tipu dsb. Mungkin akalnya hanya di pakai 10% ajah.
    Mslh kerudung saya jg heran, jaman sekarang jilbab sebagai kebutuhan apa kewajiban yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaa.. bener banget mbak indah... kayaknya skrg jilbab buat trend mbak.. esensi berkerudung sndri jd terkalahkan oleh model.. -____-

      Hapus
  8. Seru juga nih ringkasan perbincangan dalam cerpenya untuk di baca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya cik.. sangat ringan dan mudah dipahami :)

      Hapus
  9. Itulah saat manusia mempertanyakan Tuhan...
    Sama saat saya mempertanyakan keadilan pada Tuhan.

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuhan sangat adil, hanya kita yg terlambat menyadarinya :)

      Hapus
    2. Ya memang adil. tapi, apa keadilan-Nya hadir didunia ini? coba lihat kesekeliling dan renungkan!

      Hapus
  10. selamat malam mba uswah..
    ceritanya sangat asyik aku baca..
    semoga aku bisa memetik hikmah dibalik cerita pendek ini..
    salam santun dari saya... ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiiiin... makasih mas lukman, berkenan membaca dan merayapi isinya ^_^

      Hapus
    2. sama-sama mba Uswah.. ^_^

      Hapus
  11. pada intinya mereka blom dapet hidayah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan di akhir cerita sudah mndapat hidayah :)

      Hapus
    2. buat mereka yg blom dapet hidayah, akan tetap pada pendirian dan keyakinannya masing"

      :)

      Hapus
    3. semoga kita didekatkan dengan kasih sayang Tuhan :)

      Hapus
  12. Ya Allah izinkan mamang mengenalmu lebih jauh... tak terasa umur ini makin tua.... terimakasih sudah berbagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiiiiin.... sama2 mang, semoga bermanfaat :)

      Hapus
  13. alur ceritanya renyah, asyik buat dibaca berulang..
    kadang kita tdak benar2 mngenal Tuhan, shingga salah mempersepsikan Nya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillaaaah ada yang bisa mengambil kesimpulan dari cerpen ini :)

      Hapus
  14. Izin menyimak aja ya mbak ?? Hhe...

    BalasHapus
  15. Salam Sukses....

    Sekedar informasi untuk sahabat blogger smuanya,
    Kontes Review untuk mendukung penghijauan bumi tinggal 2 minggu lagi.
    Berhadiah JUTAAN rupiah lho....
    Kontes ini bukan kontes SEO murni jadi dapat diikuti oleh siapapun....
    Info Selengkapnya:
    www.MitraBibit.com

    BalasHapus
  16. klepek-klpek baca postingan ini..semakin membulatkan tekatku untuk terus belajar bersamamu mbak..besok kalau udah lahiran mau ambil cuti ngbelog nggak mabk*ehh..buka lowongan pengetikan nggak nih hiehehhie

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaaa... masih tetep dong kalo bewe,, postingnya cuti dulu.. hihihihi... paling2 ntar posting kronologi melahirkan sama aplot poto2 si penghuni dunia baru, postingan bocoran nih :p

      Hapus
    2. asik mamang mau daptar pengasuh buat ci dede bayinya ah....

      Hapus
    3. mandiin bayi yah mang hhihihihi

      Hapus
    4. hihihi saya tunggu mbak kabar dan photo penghuni barunya hehe

      Hapus
    5. mungkin beberapa hari lagi :D *dagdigdug*

      Hapus
  17. di kampus aja sekarang pada bekerudung eh pas di luar kampus semua pada di buka, hooaaalaaahhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga papa sayaaaaaang :)tuhan tidak pernah memaksa makhlukNya untuk berkerudung :)

      Hapus
  18. sempat tertipu ma judulnyha setelah baca baca eh ternyata?.....
    paling terkesan dengan yang ini kata kata "Tuhanlah yang paling tahu ciptaannya sendiri" yup tuhan emang punjya rencana. ini artikel yang menarik sekali..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih berkenan membaca :) kita hanya cukup merenungi tentang ciptaan-Nya, Cogito Allah Sum :)

      Hapus
  19. Postingan yang menarik mbak, ijin menyimak Lɑ̤̥̈̊ƍΐ kesini mbak..

    BalasHapus
  20. Saya bingung mau koment apa ini, tapi intinya ayat Allah adalah pelajaran bagi kita yang selalu berfikir, termasuk bagaimana proses penciptaan manusia...Allah maha besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kang.. apalagi untukku yang saat ini sedang menanti persalinan.. Allah sungguh Maha Sempurna..

      Hapus
    2. semoga persalinannya sukses dan gemilang dengan menghadirkan generasi baru yang bintang. aamiin.

      Hapus
  21. maaf KY kurang faham, mungkin kerana bahasanya kali...tapi apa yg dapat KY huraikan zaman sekarang kebanyakkan bertudung digunakan sebagai fesyen, bukan menutup aurat sepenuhnya...kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. inti dari paragraf awalnya memang begitu KY ^_^

      Hapus
  22. salam..
    ya saya memakai kerudung labuh.salam kenal dari saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam.. alhamdulillah :) terima kasih kunjungannya :)

      Hapus
  23. saya jadi inget temen saya yg pakai jilbab, tapi seksi abis mbak. klw di ingetin dia bilang "Mode" gaul.
    lah kan sama ajah telanjang, di hadits ada toh kalimat yg seperti ini?
    klw seperti itu gmn coba...kasihan nama Islamnya kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya.. kayaknya ga kaffah, lagipula jika dilihat orang, pasti langsung melihat ke jilbab-nya dan islam-nya :)

      Hapus
  24. pada saat kita merenung, dan membayangkan betapa segala sesuatu telah diciptakan sistemnya oleh Allah, dibuat teratur dan tidak berantakan karena Allah, bahkan daun yang jatuh di tengah malam buta pun karena kehendak Allah, maka kita akan merasa nyaman ya Mbak. nggak akan ada istilah kemrungsung dan marah-marah yang tiada guna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar bang zach :) semua itu memang Allah yang mengatur.. yap, setidaknya tidak berTuhan dengan marah..

      Hapus
    2. gelar kardus sambil dengar pengajian

      Hapus
  25. Maaf Baru Berkunjung soalnyajauh-jauh sebenlumnya saya sibuk dengan gajar dan urusan pribadi jadi jrg sekali blogging.... oia sob masih ingat saya kan.... dan salam kenal yang ada di komentar blog ini... uswa semakin kreatif ajch nich,,,,!!! sukses yach cwntik

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyyaaa ingat ko... arhy yang pernah kasih award ke uswah kan? ^_^ makasih yaa kunjungannya :)

      Hapus
  26. Masalah wanita berjilbab atau tidak, kita balikkin lagi ke individunya..
    Yang penting selalu hatinya yang di jilbab
    Soalnya jaman sekarang banyak yang jilbab karena Trendy / hijaber2, maap ya..

    Ndalem banget tulisannya ya ..
    Makasih ya dah Sharing

    BalasHapus
    Balasan
    1. yap.. tapi mohon maaf inti dari tulisan ini tidak menyinggung tentang jilbab hanya serangkaian kalimat yang melengkapi percakapan :)

      Hapus
  27. Yang pasti kita harus selalu bersyukur apa yang Allah SWT berikan selama ini,dan selalu menjauhi segala larangannya serta mengerjakan perintahnya,semoga saja kita semua bisa menjaga HATI,MATA,KAKI,TANGAN,TELINGA,serta MULUT kita..mantef mba yu artikelnya..hahahahyyyy

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiiiiin :) terima kasih kunjungannya :)

      Hapus
  28. akhirnya sadar juga sang istri ... Allah menunjukkan secara langsung kuasanya pada si mbak yu..pemikiran dengan logikanya yg dangkal akhirnya terbantahkan..
    keren cerpennya :)

    mbak saya mau nanya masalah kerudung. gimana menurut pendapat mbk uswah kalau wanita berkerudung tapi pakai baju lengannya pendek mbk?? bahkan sampai siku. alasannya biar modis..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuhan Maha Berkehendak tapi tidak pernah memaksakan kehendak, termasuk tdk pernah memaksakan hamba2Nya yg muslimah utk berkerudung, bagiku yang berkerudung bagus, tidak berkerudungpun tak masalah.. pakai kerudung tp lengan pendek tdk ada urusannya dgn hukum, tp urusannya dgn fashion, kalo menurutku sih ga match ya.. kalo berkerudung ya berati komitmennya harus menutup bagian yg lain termasuk lengan biar kelihatan anggun, kalo keliatan lengannya malah keliatan gak modis mas.. mungkin mbak tersebut ga tau model kali ya..

      Hapus
    2. hahaa mungkin mbak, itulah yang bikin saya heran, teman2 saya dikampus bnyk yg begitu. setengah2 menutup auratnya. tapi saya diam aja, segan mau bilangin :D
      makasi mbk :)

      Hapus
    3. yapp... kita tidak usa mengurusi penampilan orang lain apalagi sampai mencibir, itu yang lebih lebih lebih bagus :)

      Hapus
  29. baca postingan Mbak Uswah, meski terselip beberapa diksi yang unik, tetep aja sejuk.

    BalasHapus
  30. slamat pgi sobat salam kenal dulu kpn2 komentarnya klu berkunjung kesinih lgi heheh heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke bang, berati ga jadi dapet suguhan kopi ya.. besok aja :D

      Hapus
  31. Banyak hikmah yang bisa kita petik dari cerita di atas, bahwa Allah memuliakan wanita bahkan memberikan satu surat khusus bagi wanita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan kodrat sbg wanita membuat kita berfikir bahwa Tuhan menguak rahasiaNya lewat rahim wanita :)

      Hapus
  32. Tuhan sangat adil, meskipun agama kita dari keturunan kita wajib perdalam agama kita :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. agama turunan mmg instan, dogmanya melekat dlm keseharian, dan sangat tepat sekali kalau kita tinggal memperdalam, setidaknya tidak perlu serepot bapak ibrahim yg mencari Tuhan..

      Hapus
  33. Widih mbak Uswah, ye.
    Makin mantap nih dalam berkerudng. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini bkn ttg kerudung lho... hadeeeeh -_-

      Hapus
  34. tahukah kita, bahwa apa yang tertulis pada awal paragraf, sering kita temui dalam keseharian kita, meskipun tidak vulgar, namun ajakan untuk menanggalkan segala yang dianggap merupakan atribut agama.
    Coba lihat iklan tv, koran dan iklan yang terpampang dijalan, hampir semua menunjukkan bahwa wanita itu lebih cantik kalau muncul dengan menampilkan aurat...dan hal ini secara tidak langsung mencuci kesadaran kita sehingga menina bobokkan dan lupa akan Islam yang sebenarnya...jadi waspadalah...salam :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kang hari ini komennya selalu bikin adem :)

      Hapus
  35. Soal jilbab...memang cukup fenomenal ya mbak...
    Perihatin dan miris banget...ada di salah satu perusahaan atau tp kerja...yg ndak memperkenankan karywn wanita nya..gunain jilbab... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. padahal si fatin X-factor tetep imut dan ga kehilangan penggemar dengan jilbabnya :))

      Hapus
  36. Bersyukur sekali kita dilahirkan dari keluarga yang mayoritas muslim..
    Semoga kita tetap istiqomah dan bukan menjadikan Islam sebagai agama nenek moyang, kita terus belajar agar Islam kita bukan karbitan.. ^^

    Itu cerita anaknya udah lahir ta Ukhti?

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah ala ni'matil islam wal imaan :)

      belom mas wahyu.. doakan ya semoga sehat semuanya :)

      Hapus
  37. hmm,,,susah mau bilang apa sama itu orang,.
    tp untungnya yg satu lebih sabar mengadapi orang seperti itu,,hee

    BalasHapus
  38. susah memang ingin mempenyuai saudara wanita seluruh indonesia yang tertutup rapih mbak,manusia tidak sama kepribadiannya.namun bagi saya amaluna amalukum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul bang.. aduh tapi kenapa larinya ke bahasan jilbab ya sebagian komentar, padahal intinya bukan itu :)) tapi tak apalah, semua bebas berpendapat menilai tulisan ini..

      Hapus
  39. aduh maaf mba,baru bisa dateng inetnya lagi lola,komentar sekarang saja nunggu sampai 5 menitan,makasih ya mba artikelnya.saya baru bisa menyimak saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih bang zig sudah menyempatkan berkunjung :)

      Hapus
  40. Mbak sudah lahirankah?
    doa kami menyertai selalu ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. belom bang... terima kasih selalu doanya :)

      Hapus
  41. mari kita ambil yang baik2 dan tinggalkan yang buruk...

    BalasHapus
  42. hmmm...kejadian real ya mba dialog nya...

    BalasHapus
  43. dialog-dialognya sangat mengena

    BalasHapus

Budayakan berkomentar  ヽ(^。^)ノ

Error 404

The page you were looking for, could not be found. You may have typed the address incorrectly or you may have used an outdated link.

Go to Homepage