Bagi - Bagi Surga

Main Posts Background Image

Main Posts Background Image

Sabtu, 16 Januari 2016

Bagi - Bagi Surga

Akhir-akhir ini aku giat menyuarakan sosial-agama di beberapa sosmed, terutama facebook, bukan mau jadi ustanjah dadakan, atau bu nyanyi, tapi lebih ke bentuk protesku terhadap beberapa teman dan bahkan guru sekolahku dulu yang telah masuk ke aliran takfiri, aku lebih suka menyebut mereka kaum takfiri, bukan wahaby apalagi salafy, karna yang ku tau mereka dulu ya orang-orang pendiam, santun, tidak banyak bicara, belasan tahun tidak bertemu mereka, tau-tau bertemu sudah berubah, yang perempuan jubahnya sizenya super besar, jilbabnya sampai pantat dan pakai cadar, yang lelaki jidatnya menghitam, celana cingkrang,  jenggotnya panjang, oh my goat?!!! 

Dan lagi, yang kebetulan mereka berteman facebook denganku, mereka nyetatus membabi buta, memborbardir beranda dengan hukum-hukum haram, ini haram, itu haram, ini bid'ah itu bid'ah, perbuatan nganu syirik perbuatan nginu tidak ada dalam syarak,  loh loh loh... jaman aku dulu masih nyantri di pesantren, tidak pernah lo kyaiku, gusku, ustadz-ustadzahku yang dengan mudahnya melabeli halal-haram suatu amalan, dan perasaan mereka ini yang giat menyuarakan kembali ke qur'an dan hadis ya kerja di rumah bantu-bantu orang tuanya, ada yang cuma sekolah saja, malah ada yang gak pakai kerudung, bajunya ketat, ngaji tadarusan di masjid aja masih banyak yang gak mau pakai mic karna malu didenger tetangga ngajinya masih gratal gratul, lah tetiba sekarang kok jadi orang nomer wahid mengkafir-kafirkan saudara sesama muslim? Ngata-ngatain orang yang tahlilan itu amalan sia-sia, lha dalah baru tau kalau mengaji itu amalan sia-sia menurut mereka. Kena sabet jin apa mereka? Kan lucu kalau logo mereka kembali ke qur'an dan hadis tapi masih baca terjemahan qur'an, masih googling keyword "hadist sohih tentang bla bla bla", yaah paling tidak mereka langsung tanggap dong tentang permasalahan waqi'iyah dengan langsung meraba al-Qur'an surat apa ayat berapa dan artinya apa secara mandiri :))) atau paling tidak ketika mengetahui hadis mereka langsung memahami asbabul wurudnya, status hadisnya, takhrij hingga sanadnya, seperti contoh mbah Maemun Zubair, beliau itu muhaddis, hafal mata rantai perawi sampai Kanjeng Nabi, dan beliau begitu hati-hati dalam memutuskan hukum, tentunya lebih luwes dan moderat, kalau aku jujur masih tidak mampu langsung menghukumi sesuatu dikarenakan keterbatasan pemikiran dan kemampuan menghafal juga kemampuan ijtihad yang rasanya sangat-sangat jauuuh sekali, lha wong mbaca Qur'an saja kadang 'keplicuk' tajwidnya, boro-boro menerjemahkan Qur'an :'( pernah mencoba ngambang nerjemahkan Qur'an ayat "qooluu thoo'irukum", lha kok tak terjemahkan berkata burung mereka, duh goblognya aku.. padahal kalau merujuk ke terjemahan Qur'an depag artinya berkata utusan mereka, owalah jebul e to'ir itu artinya bukan cuma burung atau pesawat, tapi juga utusan :'( bagaimana mungkin aku ikut-ikutan tren kembali ke Qur'an dan hadis? Nerjemah ayat sak uprit aja fatalnya naudzubullah, burung beo kale bisa ngomong..

Ada juga guruku sosiologi, namanya pak Akbar, dulu beliau ini pemalu, menerangkan di depan siswa saja jarang, lebih banyak nulis di papan tulis trus kita disuruh nyalin, sekarangpun juga begitu, beliau suka nyalin artikel di website dan ditempel di status sosmednya, isinya pengkafiran dan pembid'ahan amalan yang telah mengakar budaya dalam masyarakat muslim sejak ratusan tahun lalu :) bisa ya seperti itu :)

Hal itu menggelitik sekali, kita dulu menggali ilmu agama dengan cara mondok, belajar nahwu shorof, belajar al-Qur'an dan hadis, fiqh, ilmu kalam, tasawwuf, falsafah, balaghah, mantiq, musthalahul hadis, kaidah fiqhiyyah, sejarah, akhlak dan beberapa disiplin ilmu lainnya, tapi ternyata ilmu-ilmu tersebut terbantahkan oleh kaum takfiri hanya karena mereka mengikuti halaqoh di emperan masjid yang instan, membaca atau sekedar menyiapkan kuota agar bisa googling di internet, ini sungguh-sungguh lucu, yang lebih konyol, ulama sekaliber Prof. Quraish Shihab, yang telah berhasil beristinbat sehingga menghasilkan karya cemerlang berupa tafsir al-Misbah 30 juz dikafir-kafirkan, disesat-sesatkan, disyi'ah-syi'ahkan oleh ibu-ibu yang baru memakai jilbab sepantat dan pejuang khilaf ah, duh ibu-ibu ini mendingan masak aja deh, belanja di pasar.. sedangkan artis sinetron yang biasanya mendalami script-script percintaan dipuja-puja sebagai ustas teladan hanya karna menjadi host berita wahabi masa kini dan berjenggot panjang.. ane makin gagal paham sama masyarakat yang kaya begini, belum lagi kalau perayaan-perayaan yang gak islami seperti tahun baru, valentino rossi, hari pahlawan, agustusan, semuanya haram karna gak ada dalilnya, sampe-sampe hormat bendera aja haram, alamak! 

Yang dipakai dalilnya ya cuma itu-itu aja, padahal dalil itu buanyak, curiga eike yang mereka hafal ya bisa dihitung jari, semacem atm bersama, dalilnya satu dipakainya banyak..
Contohnya dalil "barang siapa menyamai suatu kaum maka dia termasuk dalam kaum tersebut"
Orang-orang yg pemahamannya radikal pasti mencomot hadis tersebut untuk "terompet buatan yahudi, yang pakai terompet termasuk orang yahudi"

Nah, makanya logika mereka harus diluruskan, kalau mereka seenak udelnya ambil kesimpulan seperti itu berati ya jangan cuma terompet yang diharamkan, tapi fesbuk, BRA, celana dalam, lampu, telfon, semuanya itu juga orang kafir yg bikin.. kenapa yang itu juga gak diharamkan? Malah asyik menikmatinya. Menanggapi orang yang kadung keblinger seperti ini sepertinya tidak perlu terlalu serius, yang pernah nyantri, yang pernah jadi anak pesantren pasti menanggapi hal ini dengan penuh asyik, mungkin kalau kita terlalu ekstrim mereka tidak akan faham, coba dengan cara sarkasme, kalau para santri dulu hal ini biasa dilakukan.

Coba simak beberapa kalimat guyonan ala santri yang mengandung sarkasme atau menyindir pemikiran sempit kaum-kaum kagetan:

1. Annikahu sunnaty, ini juga hadis nabi lho, artinya nikah adalah sunnahku, kalau sudah kena ulah jahilnya anak pesantren, jadinya annikahu santay artinya nikah itu dibikin santai aja, jones joness dah lo :D

2. Dalam ayat quran itu ada ayat warka'u ma'ar rokiin, arti sebenarnya ya rukuklah beserta orang yang rukuk, tapi kalau sudah kena jailnya anak pesantren jadinya ya merokoklah bersama orang yang merokok, karna orang NU itu wajib ngrokok, dalilnya N Oe smoking

3. Ada lagi dalam kaidah fiqhiyah dikenal qoidah "almuhafadzatu alal qodimis solih wal akhdzu bil jadidil aslah", kalau makna aslinya ya pertahankan budaya lama dan ambil budaya baru yang baik, nah kena anak pesantren jadinya ya pertahankan istri lama dan menikah lagi, hematnya poligambreng :D

4. Dalam fiqh ada istilah syarat dan rukun beribadah, kalau anak pesantren ditanya apa bedanya syarat dan rukun? Yang faham mendalam tentang fiqh jawabnya santai sambil guyon "syarat itu qoblad dukhul, rukun itu ba'da dukhul" haha.. padahal qoblad dukhul kalau dalam fiqh akhwalus sakhsiyah artinya sebelum dikumpuli dan ba'dad dukhul itu setelah dikumpuli suaminya

5. Kalau kita mau melihat sisi uniknya ilmu alat (ilmu kaidah bahasa arab), ada juga yang dalam 1 atau 2 kata kalau diuta-atik nahwu sorofnya artinya beda jauh, contohnya ذكر المصنف kalau diharokati dzakarol mushonnifU artinya telah menyatakan sang pengarang buku, kalau dibaca dzakarol mushonnifi artinya anunya sang pengarang buku wkwkwk.. dan masih buanyak lagi contoh2nya.. 

Makanya mondok atau nyantri itu perlu, aku sendiri sangat mendukung gerakan pak Said Agil Siradj dengan hastag #AyoMondok pesantren itu keren :) setidaknya untuk menanggapi keseriusan orang-orang yang dikit-dikit bilang haram, menyematkan nama suami di belakang istri HARAM, memanggil abi atau ummi sepasang suami istri itu HARAM, ulang taun HARAM, pale entin HARAM, ini bidngah itu bidngah, nganu syirik ngunu syirik, itu hanya orang-orang yang (maaf) kurang luas pemahamannya, nambah kelihatan bodohnya, orang hanya tau ilmu ikan bisa renang akan mengatakan kambing bodoh tidak bisa berenang, ya karna keilmuannya mentok di ilmu ikan saja hingga menganggap kambing, kucing, anjing, dan yang tidak busa berenang lainny sesat.

Ciri-ciri orang yang gak kagetan itu luasnya kedalaman ilmunya, Mbah Yai Sahal itu luas ilmunya, bukan orang kagetan, sekarang banyak orang kagetan, ada ahmadiyah kaget, ada islam nusantara kaget, ada ulil abshor abdala kaget (Gus Mus).

aku ingat perkataan Imam Syafi'i. "jika aku memiliki 1000 alasan untuk mengkafirkan dan ada 1 alasan untuk tidak mengkafirkan, maka aku akan mengambil 1 alasan tersebut untuk tidak mengkafirkan"

Kalau mereka atau ada golongan lain yang merasa jadi orang yang paling selamat dan paling benar pemahaman agama islamnya, silahkan saja, sana islam-islamlah sendiri, silahkan bagi-bagi surga dan neraka seenak udel kalian sendiri, aku mundur saja, lebih baik aku memeluk agama cinta :) agama yang mengajarkan kasih sayang dan menebarkan kedamaian. 

*lama gak nulis ternyata jadi panjang kayak makalah gini yak tulisanku, wkwk*


Source : aslibumiayu.wordpress.com

45 komentar

  1. Setuju bnget mbak thanks for sharing

    BalasHapus
  2. Waahahha gambar yang bawah unik dan lucu heihieiee Saya salut dengan aktifitas mba yang giat berdakwah di era Digital inil Saya dukung sepenuhnya Semoga berkah

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiiin aamiiin makasih bang doanya, makin kesini makin banyak yang aku rasa banyak dilurusin, tentunya dengan meminta bantuan orang2 yang ilmunya lebih mumpuni daripada aku sendiri.. yah meskipun ntar banyak ytang nginbok ngata-ngatain aku liberal, syiah, sesat, kafir, udah biasa banget.. hahaha

      Hapus
  3. saya nggak bisa mengkritisi kalau masalah agama mbak,soalnya pengetahuan agama saya masih cetek sih.
    yg penting nggak ngganggu saya si saya biarin aja melakukan seenak udelmu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaa.. mereka sudah cukup berisik bang di beranda, takutnya yang awam, yang belum faham pada terpengaruh, kan serem kalau ada agama dalam agama :/ yah meskipun ujung2nya pemblokiran akunku atau ancaman2 dan sumpah serapah, hehe

      Hapus
  4. saya nggak bisa mengkritisi kalau masalah agama mbak,soalnya pengetahuan agama saya masih cetek sih.
    yg penting nggak ngganggu saya si saya biarin aja melakukan seenak udelmu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. biar yang dibawah saya yang akan memperjelakan :)

      Hapus
    2. siapa yang di bawah, siapa yang di atas?

      hoho

      Hapus
    3. nah kan, ga dijawab, kita tunggu kabar selanjutnya :) hiks hiks

      Hapus
    4. barangkali mas mukhlis mau njawab :D

      Hapus
  5. kalo uda ada yg bahas hukum agama di fesbuk kau melipir aja mbak, takut kebawa, mending cari dari sumbernya langsung biar gak salah pikir..

    btw, apa kabar mbaaa?? kayaknya lama banget vakum ngeblog ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo cantikkuuu... iya lama banget, kabar baik alhamdulillah.. lagi getol di fesbuk nih sampe lupa ngeblog dan bw.. :D

      iya bener, kadang orang asal share asal share dan asal percaya -___-

      Hapus
  6. Lengkap pembahasan maslah Agama ya bu, pak, hehehe :)

    oya foto dibawah itu kok ada saingan tempat parkiran mobil nya :) hiks hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya itu kan anti bid'ah om kalau pake onta, jaman nabi belom ada mobil sepeda pesawat tank dan sejenisnya, biar gak dosa pake onta aja *ngakak*

      Hapus
    2. oh, begitu ya bu, hehehe oya kalo ngomong masalah bidah memang ada dua macam itu ya bu ?

      Hapus
    3. kalau dawuhnya buya yahya, bid'ah itu tidak bisa difahami secara mentah-mentah mas, ada yang lughowy ada yang syra'i. dan kebanyakan mereka yang senang membid'ah-bid'ahkan tidak faham secara lughowy, apalagi syar'i :)))))

      Hapus
  7. Kalau bicara semaunya pasti mereka berpikir mereka yang paling benar diantara lainnya. Padahal kalau mereka bercermin boleh jadi ilmu dan penerapan ilmunya berbeda.

    Apalagi yang namanya postingan tanggungjawabnya bukan di dunia aja. Mudah-mudahan orang-orang bisa berpikir bijak dengan apa yang udah diungkap sesungguhnya itu akan dimintai pertanggungjawaban.

    Makasih ulasannya udah mengungkap hal itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kang, jadi bener-bener miris yah.. daun yang jatuh saja tak luput dari pengetahuan Tuhan..

      yang terlintas di hati juga pasti terdengar Tuhan

      apalagi yang tertulis, yang diucapkan, yang diperbuat, Tuhan memang gak punya akun sosmed, tapi yakin Tuhan senantiasa stalking dengan segala status yang kita bagikan.. hiks..

      Hapus
  8. Beuhhhh tulisannya suka!! :)) Jleb jleb jleb.. Aku ada mak temen yg baru hijrah. Alamaaak, berasa paling suci aja deh :D Padahal, hijrah ya hijrah aja ga ush jadi nyinyir dan ga usah pamer. Niatnya apa sih? Takutnya karena cuma lagi "trend" ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini yang bahaya ya mak, bagus sih ya hijrah, bagus sih pake syar'i,.. tapi nyinyir, ngancem2 pake dalil dan sok paling benernya itu loh.. kayak satu2nya yang bakal tinggal di surga ya mak.. *mirissss*

      Hapus
  9. Betul saya sangat setuju ,bagi golongan2 tertentu mereka dgn mudahnya merekrut dgn iming iming syurga, mudah sekali menvonis kata haram , itu bidah....padahal islam tidak seperti itu, islam agama yg masuk akal dan mudah di cerna dgn akal yg sehat pula

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mas, islam setauku dulu indah.. tidak ada kaum2 ekstrim, akar budaya islam di Indonesia (yang kini dikenal dengan islam nusantara) berakar ratusan taun tanpa ada yang mengusik..

      dahulu para Nabi, para wali, ulama sibuk mengislamkan orang kafir, kini orang islam sibuk mengkafir-kafirkan saudaranya sesama muslim :'(

      Hapus
  10. Saya adalah orang awam bisa dibilang pengetahuan islam sangatlah minim, namun sy tidak cocok jika hal- hal yg sifatnya merusak di kaitkan dgn syurga, contoh nya sudah banyak mati dalam bom bunuh diri di jamin syurga , sungguh ini perspektif yg keliru....emang syurga bikinan nenek moyangya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ho'oh.. dalam tafsir qur'an manapun tidak ada yang membenarkan tentang bom bunuh diri.. hanya orang-orang yang jomblo akut dan menyerah dalam mendapatkan jodoh saja yang berharap mati pake bom bunuh diri, setelah mati masuk surga dan bersama 670 bidadari.. hallooo mimpiiii??

      Hapus
  11. Mulai sekarang bagaimana kalau kegiatan ibadah kita tidak ada embel2 syurga....soal diberi syurga atau neraka itu urasan Rabb ,

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju setuju setuju :)

      Hapus
    2. setuju, apalagi jihad yang bawa embel2 bidadari.. wkwk

      Hapus
  12. Setuju banget deh mbak pokoknya. eh kapan kapan kalau ke tasikmalaya jangan lupa mampir ke tempat kami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisaaa bisaaa masuk dalam agenda travelling.. heuheuehu..

      Hapus
  13. Semoga terus istiqomah ibadah kepadanya dan diberi kesehatan (amin)

    BalasHapus
  14. yap, bener sekali mbak. saya setuju dengan anda..

    maanusia itu tidak akan luput sari dosa, tinggal kita berusaha aja untuk menjalani hidup dengan sebaik baiknya.

    BalasHapus
  15. Jaman udah modern, dakwah pun juga modern. yang penting apa yg kita baca dan sampaikan bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadist :-)
    thnx sharingnya mbak, postinganya mantap..

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul, bersumber dari Qur'an dan hadis tetapi yang sesuai wilayah dakwah ya ;) gak mungkin kan kita menyampaikan kullu nafsin dzaiqotul maut pada orang yang bru saja menikah.. wkwk

      sama halnya tidak tepat menyampaikan perintah pembuhuhan orang kafir pada tetangga kita yang non muslim :) yang benar adalah kita menyampaikan quran dan hadis yang sesuai :)

      Hapus
  16. Yang penting kita tetap di jalan yang benar ya mba, sesuai ajaran dan tidak melenceng. Karena saya ngeri dengan ajaran2 yang tidak sesuai ajaran Rasulullah dan Al-Quran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak betul itu.. beramalan juga yang tidak bertentangan dengan al-Qur'an dan Hadis :)

      Hapus
  17. yang bukan anak pondok kayak saya ya nggak paham mbak soal agama yang dalam-dalam. tahunya yang di permukaan saja.

    etapi nggak enak juga kalo dengar guyonan santri seperti yang dicontohkan tadi. yang miskin ilmu makin merasa minder.

    BalasHapus
    Balasan
    1. heuheuheu.. belajar bareng aja mas.. ini kan sifatnya juga sharing :)

      Hapus
  18. Gpp tulisan panjang justru bagus mba... Aku juga jadi tau kan aliran aliran.. Hhuuffftt ternyata banyak juga aliran aliran begitu ya, aku kurang paham juga, tapi takut sesat aja beberapa nya hehehe.. Secara ya, teroris teroris gitu gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak.. banyak aliran yang tidak sesuai dengan ajaran islam itu sendiri.. islam mengajarkan berkasih sayang, bahkan kepada yang non muslim sekalipun..

      Hapus

Budayakan berkomentar  ヽ(^。^)ノ

Error 404

The page you were looking for, could not be found. You may have typed the address incorrectly or you may have used an outdated link.

Go to Homepage